Jika pagi adalah kunci
maka terbukalah pintu-pintu
Pintu apa yang ingin kau lalui hari ini?
Setiap pintu membukakan jalan-jalan baru
Tak ada pintu yang mengarah ke jalan sia-sia
hukum kausalitas berlaku
pada setiap pintu yang kau pilih melaluinya
Perhatikan alurNya
lihatlah hikmahNya
dengar,
bagaimana Tuhan bicara pada setiap kejadianmu..
Aku menerima pesanmu pagi ini, selalu demikian setiap pagi. Kau katakan bahwa pagi adalah sebuah awal, maka awal yang baik adalah berpikir yang baik, melakukan hal baik dan menemui orang baik. Kau menyebar pesan pada teman-teman dekatmu, berharap menjadi sebuah awal kebaikan. Hmmm… dan aku bahagia, setidaknya aku mendapatkan satu kebaikan, dengan menemuimu setiap pagi dalam pesan-pesan singkat yang kau kirimkan melalui aplikasi WhatsApp.
Pada pagi yang lain, aku menemukan kau jatuh cinta. Jatuh cinta pada awan-awan yang berarak menyambut kedatangan matahari.
Allah lah yg mengirimkan angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang Dia kehendaki, dan menjadikannya bergumpal-gumpal, lalu engkau lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila Dia menurunkannya kpd hamba”NYA yg Dia kehendaki, tiba-tiba mereka bergembira.
Q.S Ar Rum : 48
Pesan-pesan pagimu tak pernah kubalas, aku menikmatinya sebagai hadiah pagi yang istimewa. Bagiku, ada yang lebih suci dari rangkaian kata yang tersampaikan, yaitu doa. Aku mendoakanmu, berharap Yang Maha Mendengar itu senantiasa memberi belas kasihNya kepadamu. Kau orang baik, pantas menerima kebaikan dari Yang Memiliki Kebaikan Dunia Akhirat. Namun, pagi itu aku membaca emosi dalam pesanmu. Entah apa yang telah terjadi…
Kebohongan adalah sikap menyepelekan Tuhan
Tidak tahukah kau Tuhan Maha Tahu?
Kau simpan kebohongan
Kau jaga ketidakjujuran
Kau pelihara dusta dalam balutan kebaikan
Kau nikmati kepercayaan dalam tipuan
Kau injak-injak sebuah ketulusan
Sepandai apapun kau melakukannya
Tetap saja ada Yang Kuasa menampakkan kebenaran
Bukalah kitab sucimu,
surat dua puluh empat
ayat dua puluh empat – dua puluh lima
Aku membaca pesanmu, merangkaikannya dengan ilustrasi awan yang kau sertakan. Cahaya matahari itu melesak keluar, dari awan-awan yang menyelimutinya, hingga terbukalah Cahaya di atas cahaya.
Cahaya akan menerangi kebenaran, sebaik apapun kebohongan yang tersimpan, kebenaran akan menemukan jalan kebenaranNya.
Mendapatkan hadiah besar
Atau musibah besar
Hanya bagaimana prasangkamu
Terhadap Tuhan
Peliharalah prasangka baik
Agar rasa syukur tetap membahagiakanmu
Setelah satu bulan pesanmu tiada lagi menemani pagiku, pagi ini pesanmu kembali datang.
Ah, aku bersyukur telah merindukanmu…
________
juga di posting di kompasiana : Pesan Pagi
hai karia ayo bangunnn 😀
Hai Karud Marud, Ayo larii pagi 😀