Pesan Pagi

1600978_10201989931971811_3929605582147416348_n

Jika pagi adalah kunci
maka terbukalah pintu-pintu

Pintu apa yang ingin kau lalui hari ini?

Setiap pintu membukakan jalan-jalan baru
Tak ada pintu yang mengarah ke jalan sia-sia
hukum kausalitas berlaku

pada setiap pintu yang kau pilih melaluinya

Perhatikan alurNya
lihatlah hikmahNya
dengar,

bagaimana Tuhan bicara pada setiap kejadianmu..

 

Aku menerima pesanmu pagi ini, selalu demikian setiap pagi. Kau katakan bahwa pagi adalah sebuah awal, maka awal yang baik adalah berpikir yang baik, melakukan hal baik dan menemui orang baik. Kau menyebar pesan pada teman-teman dekatmu, berharap menjadi sebuah awal kebaikan. Hmmm… dan aku bahagia, setidaknya aku mendapatkan satu kebaikan, dengan menemuimu setiap pagi dalam pesan-pesan singkat yang kau kirimkan melalui aplikasi WhatsApp.

10250333_10201950411383821_1014606481199431427_n

Pada pagi yang lain, aku menemukan kau jatuh cinta. Jatuh cinta pada awan-awan yang berarak menyambut kedatangan matahari.

Allah lah yg mengirimkan angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang Dia kehendaki, dan menjadikannya bergumpal-gumpal, lalu engkau lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila Dia menurunkannya kpd hamba”NYA yg Dia kehendaki, tiba-tiba mereka bergembira.

Q.S Ar Rum : 48

1797616_10201894665150200_6532153520792231584_n

Pesan-pesan pagimu tak pernah kubalas, aku menikmatinya sebagai hadiah pagi yang istimewa. Bagiku, ada yang lebih suci dari rangkaian kata yang tersampaikan, yaitu doa. Aku mendoakanmu, berharap Yang Maha Mendengar itu senantiasa memberi belas kasihNya kepadamu. Kau orang baik, pantas menerima kebaikan dari Yang Memiliki Kebaikan Dunia Akhirat. Namun, pagi itu aku membaca emosi dalam pesanmu. Entah apa yang telah terjadi…

Kebohongan adalah sikap menyepelekan Tuhan

Tidak tahukah kau Tuhan Maha Tahu?

 

Kau simpan kebohongan

Kau jaga ketidakjujuran

Kau pelihara dusta dalam balutan kebaikan

Kau nikmati kepercayaan dalam tipuan

Kau injak-injak sebuah ketulusan

 

Sepandai apapun kau melakukannya

Tetap saja ada Yang Kuasa menampakkan kebenaran

 

Bukalah kitab sucimu,

surat dua puluh empat

ayat dua puluh empat – dua puluh lima

1377361_10200751349128014_1178833659_n

Aku membaca pesanmu, merangkaikannya dengan ilustrasi awan yang kau sertakan. Cahaya matahari itu melesak keluar, dari awan-awan yang menyelimutinya, hingga terbukalah Cahaya di atas cahaya.

Cahaya akan menerangi kebenaran, sebaik apapun kebohongan yang tersimpan, kebenaran akan menemukan jalan kebenaranNya.

576659_10201097935392454_1369447619_n

Mendapatkan hadiah besar

Atau musibah besar

Hanya bagaimana prasangkamu

Terhadap Tuhan

 

Peliharalah prasangka baik

Agar rasa syukur tetap membahagiakanmu

 

Setelah satu bulan pesanmu tiada lagi menemani pagiku, pagi ini pesanmu kembali datang.

Ah, aku bersyukur telah merindukanmu…

________

 

juga di posting di kompasiana : Pesan Pagi

2 thoughts on “Pesan Pagi

Leave a comment